Laman

Senin, 16 Maret 2015

Adi Dassler - Penggagas Sepatu Sepak Bola

Adi Dassler - Penggagas Sepatu Sepak Bola. Terima Kasih kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk membagikan pengetahuan kepada sesama manusia. Kali ini saya akan menuliskan siapa penggagas sepatu sepak bola.
Cobalah Anda perhatikan bagian telapak sepatu yang diapakai oleh para pemain sepak bola. Telapak sepatu itu bergerigi, bukan? Ya, gerigi itu berguna agar kaki pemain sepak bola dapat menancap kuat di tanah sehingga dapat menapak kuat, tak mudah goyah, apalagi terpeleset kendatipun akibat kondisi lapangan yang licin akibat hujan. Huffft...baru ngetik dikit, udah capek. Tapi tidak apalah, mari kita lanjut lagi.
Penggagas sepatu bergerigi untuk pemain sepak bola itu adalah seorang warga Jerman bernama Adi Dassler. Adi Dassler lahir di Jerman, 3 November 1900. Nama aslinya adalah Adolf Dassler. Orang Jerman selalu memanggil nama Adolf sebagai Adi sehingga Adolf Dassler pun lebih dikenal dengan nama Adi Dassler. Ayahnya, Cristoph adalah pekerja disebuah pabrik sepatu. Oleh ayahnya, Adi Dassler diajari cara membuat sepatu.
Pada tahun 1920 di ruang cuci milik Ibunya, Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, bisnis kecil-kecilan itu membuahkan hasil. Akhirnya bersama saudaranya, Rudolf Dassler, Adi Dassler akhirnya kemudian mendirikan sebuah perusahaan pabrik sepatu Dassler Brother Shoe Factory.
Adi Dassler bertekad untuk menciptakan suatu performa tinggi bagi Atlet di Jerman dan di seluruh Eropa. Karena itulah, Adi Dassler memiliki komitmen dan perhatian penuh pada kualitas sepatu cipataannya. Komitmen Adi pada kualitas tersebut, membawa Dassler bersaudara sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi sehingga sering dipakai oleh atlet-atlt legendaris pada masa itu.
Capek juga yah kalo ngetik artikel, pantas saja para blogger suka ngomel2 kalo artikelnya di copy paste seenaknya.
Lanjut lagi, maaf kalo saya Curhat...
Pada tahun 1925, Adi Dassler membuat sepatu yang memiliki alur pada telapaknya. Sepatu buatannya itu pertama kali diperkenalkan pada Olimpiade 1928 di Amsterdam. Pada Olimpiade 1938 di Berlin, atlet Amerika Serikat, Jesse owens, meraih emas karena memakai sepatu karya Adi Dassler. peristiwa itu menjadi puncak ketenaran sepatu karya Adi Dassler dan mengibarkan nama Dassler Brothers.
Namun sayang, pada tahun 1948, karena suatu alasan, keduanya terlibat perseteruan. Keduanya pun memutuskan berpisah. Adi dan Rudolf pun lalu membuat perusahaan dan merk sepatu sendiri. Adi Dassler mendirikan perusahaan dan membuat merk sepatu "ADIDAS". Nama ADIDAS diperoleh dari singkatan nama penemunya yaitu Adi Dassler. Sedangkan Rudolf mendirikan perusahaan dan membuat merk sepatu "PUMA".
Logo Adidas sejak pertama didirikan pada tahun 1948 atau pada saat dua bersaudara Dassler berpisah, secara visual hanya berupa huruf Adidas, dengan nama Adolf Dassler diatasnya, serta ilustrasi sepatu ditengahnya. Dengan merk ini, sepatu buatan Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan diakuinya merk Adidas di ajang pesta olahraga dunia, seperti Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma, dan lainnya.
Tahun 1953, Adi Dassler menggagas sepatu sepak bola yang memiliki gerigi. Berkat sepatu sepak bola kreasinya itu, Jerman menjuarai Piala Dunia 1954 di Swiss.
Pada tahun 1972, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan menggunakan konsep "tre-foil logo" yaitu logo dengan visual tiga daun yang terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dan semangat olimpiade yang menghubungkan tiga benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada event Olimpiade di seluruh dunia.
Setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep "We knew then we know now" yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan, secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan, yang menggambarkan kekuatan, daya tahan, serta masa depan. Sejak saat itu, logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan dan masih tetap berjaya hingga saat ini.
Sejarah pun mencatat, bertahun-tahun Adidas terus melakukan upaya perbaikan produksinya. Banyak orang kemudiana mengaitkan perjalanan waktu ini dengan mutu, gaya, dan reputasi Adidas. Sekarang, Adidas merupakan pemasok sepatu atletik terbesar di Eropa. Adidas menempati urutan kedua penjualan sepatu. urutan pertama ditempati Nike, dan urutan ketiga ditempati Reebok.
Selain sepatu sepak bola, Adi Dassler memiliki sekitar 700 hak paten berkait dengan sepatu olahraga. Adi Dassler meninggal dunia pad 5 September 1978. Sepeninggalnya, perusahaan Adidas diambil alih oleh Istri dan Anaknya.
Hufft,, capeknya minta ampun. Akhrnya selesai juga. Silahkan share artikel ini kalau memang artikel ini menarik menurut Anda. Terima kasih sudah bersedia membaca postingan saya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar